Jumat, 22 Februari 2013

Sebelum pergi

Kali ini saya akan memposting cerita nyata yang dialami oleh teman saya. Sedikit bercerita tentang teman saya yang satu ini, beliau bernama syafitri, tapi saya memangilnya dengan sebutan iyem. Lho syafitri kok bisa jadi iyem, it was a long story. Kalo diceritain bisa-bisa tangan saya kram hahhaha. Mungkin lain kali yah bercerita tentang sesosok wanita yang satu ini. Kali ini saya hanya memposting sebuah kejadian nyata yang dia alami, yang menurut saya cukup menarik untuk di muat di media ataupun blog. Dia adalah teman yang saya kenal melalui media sosial facebook, entah bagaimana awalnya, dia yang jauhnya di Bekasi bisa masuk ke pertemanan akun FB saya yang terletak di Purwokerto. Bisa dikatakan FB mendekatkan yang jauh, jauh sekali. Hingga sekarang kami terkadang masih ber-komunikasi melalui blackberry messenger. Suatu malam, beliau meminta pendapat ku tentang dirinya yang akan melayat mantan pacarnya yang telah meninggal. Saya lupa waktu itu apa penyebab mantan pacarnya meninggal, yang jelas terkena salah satu penyakit yang cukup ganas.Dia meminta saran dan pendapat ku, apakah perlu mengujungi mantan pacar yang lama sudah tidak bertemu? sementara mereka berbeda agama dan kini si syafitri ini sudah memiliki lelaki yang lain dan dapat menimbulkan ketidakharmonisan hubungannya. Dengan tegas pun saya jawab "tentu, melayat bukanlah sebuah perselingkuhan yang tidak perlu kamu takutkan kepada cowok baru mu sekalipun itu dilarang.". Dalam bbm syafitri yang ditujukan kepadaku, dia bercerita tentang mantannya yang ingin bertemu untuk terakhir kalinya dengan syafitri. Sampai mantan pacarnya diambil oleh Sang Pencipta, syafitri baru dapat memenuhi permintaanya. Mungkin karena latar belakang hubungan kisah asmara mereka yang berakhir tidak harmonis dan telah memiliki seorang pacar baru, syafitri baru dapat memenuhi permintan dari mantan pacarnya tersebut. Ketika sesampainya di sana, syafitri tergolek lemas dengan menatap seorang pria terbujur kaku di peti matinya, seorang pria yang pernah mengisi hidupnya, seorang pria yang telah meninggalkannya. Di moment tersebut, kakak dari pria yang telah di ambil nyawanya bercerita semua apa yang telah terjadi. Yup, lelaki tersebut meninggalkan seorang syafitri karena penyakitnya yang telah menggerogotinya. Dia tidak ingin melihat seorang syafitri berlarut-larut dalam kesedihan apabila mengetahui penyakit yang diidap lelaki tersebut. Mungkin dari kalian pernah menonton sebuah film Indonesia yang berjudul Dealova? seperti itulah ceritanya. Tapi sayang Syafitri mengetahui akan hal ini setelah lelaki tersebut terbujur kaku. Lelaki tersebut seolah-olah tersenyum ketika mantan pacarnya tersebut datang dengan segenap cintanya yang dulu. Boneka pemberian dari sang lelaki yang pernah syafitri kembalikan karena retaknya hubungan, didapati bersandar di samping lelaki tersebut. Ironis memang, lalu syafitri meminta untuk dapat memiliki boneka tersebut kembali sebagai kenangan atas seizin kakak dari lelaki tersebut. Syaftri pulang dengan segenap kasih sayang dan cinta yang tak pernah terungkap, segenap cerita yang telah membuat rongga pada hatinya. Cinta tidak harus memiliki. Berbahagialah kalian yang tak pernah ditinggalkan.